WALI KOTA AJAK PARA PENGUSAHA TURUT BANGUN KOTA MAGELANG

Wali Kota Magelang dokter Muchamad Nur Aziz mengajak para pengusaha, serta komponen masyarakat lainnya, untuk membangun Kota Magelang. Saat ini fokus pembangunan Kota Magelang dititikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Hal itu dikatakan Dokter Aziz, dalam kegiatan Ngopi Bareng Pak Wali dengan Para Pengusaha Tionghoa di Borobudur International Golf Kota Magelang, Selasa (29/3/2022). Hadir dalam acara tersebut Pejabat Forkopimda Kota Magelang.

"Saya ingin mengajak semua komponen warga untuk membangun Kota Magelang dengan sebuah kebahagiaan, setiap Minggu saya ke kampung-kampung dan ternyata warga kita perlu diajak berkembang dan mandiri," katanya.

Disebutkan, Pemkot Magelang telah menggelontorkan anggaran hingga sekitar Rp 30 miliar untuk seluruh RT di wilayah ini. Dokter Aziz berharap semua kepentingan warga terpenuhi dengan suntikan dana tersebut.

Peran aktif dalam pembangunan daerah, lanjutnya, juga tidak luput dari saran dan kritik. Dokter Aziz pun siap menerima kritik konstruktif dari para pengusaha Tionghoa Kota Magelang yang notabene sudah berpengalaman di berbagai bidang, mulai dari seni, budaya, ekonomi dan sebagainya.

Pihaknya juga meminta seluruh pejabat maupun jajarannya di lingkungan Pemkot Magelang agar tidak antikritik dari pihak-pihak yang peduli dengan kemajuan Kota Magelang.

"Saya siap dikritik apa yang menjadi kekurangan. Para pejabat, kepala OPD juga harus siap dikritik," tegas Dokter Aziz.

Seorang pengusaha, sekaligus seniman Kota Magelang, Oei Hong Djien menuturkan, di bidang seni, Kota Magelang belum memiliki ruang pamer yang representatif. Pihaknya mendorong agar ada tempat-tempat maupun kegiatan seni semakin banyak di kota ini.

"Cari pameran di Kota Magelang ini dimana? masih harus kita dorong," katanya.
 

David Hermanjaya, pengusaha Kota Magelang, sepakat Kota Magelang memiliki kawasan atau pusat kegiatan masyarakat 24 jam di Kota Magelang. Namun, perlu banyak hal yang harus diatur dan diperhatikan untuk merealisasikannya, seperti keamanannya.

"Ada penataan yang bagus, bikin yang 24 jam itu bisa diatur sehingga indah dan jadi Kota Magelang jadi Kota Pariwisata tapi keamanannya juga harus diperhatikan. Di sini kita ada seni, kuliner dan sebagainya," terang David.