Kota Magelang - Rektor Universitas Tidar Mukh Arifin mendorong para lulusan perguruan tinggi negeri di Kota Magelang, mengembangkan semangat belajar berbagai hal baru agar mampu memanfaatkan peluang perkembangan baru dunia yang cepat. Hal tersebut dikatakannya saat wisuda ke-58 pascasarjana, sarjana, dan ahli madya secara luring lulusan Untidar di Gedung Kuliah Umum dr. H. Suparsono, kampus Untidar Kota Magelang, Sabtu (25/9).
"Aset terbesar yang saudara (lulusan Untidar, red.) dapatkan di Untidar bukanlah ijazah dan transkrip (nilai kuliah, red.) tetapi sikap yang membuat seseorang yang reflektif dan bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru," sebagaimana dikutip dari jateng.antaranews.com (26/9).
Sebanyak 266 lulusan Untidar, 127 orang di antaranya meraih predikat cumlaude, menjalani wisuda dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi COVID-19.
Ia mengharapkan lulusan Untidar tidak hanyut oleh arus yang cenderung turbulen karena keadaan anomali di semua aspek kehidupan masyarakat saat ini, sebagai dampak pandemi COVID-19 dan gelombang Revolusi Industri 4.0 yang telah dipercepat merambat ke semua sendi kehidupan.
Ia menjelaskan ribuan jenis pekerjaan yang bersifat rutin dan keterampilan sederhana telah hilang digantikan sistem otomasi, kecerdasan buatan dan hiperkonektivitas digital.
Akan tetapi, katanya, bersamaan dengan hal itu ribuan peluang kerja baru, peningkatan produktivitas dan peningkatan layanan publik akan datang dan tidak pernah diperkirakan sebelumnya.
"Tentu ini tidak mudah untuk memanfaatkan peluang. Pasti akan ada hambatan, tantangan, atau kegagalan-kegagalan yang harus dihadapi," kata dia.
Ia juga mengemukakan pentingnya alumnus mampu melihat dan berpikir tentang kontribusi yang bisa diberikan kepada masyarakat, keluarga, tempat bekerja, kawan-kawan dan negara.
"Perhatikan bahwa jenis kontribusi ini tidak mudah dibuat oleh sembarang orang," ujarnya.
Jika prestasi seseorang hanya diukur dari keuntungan diri sendiri, katanya, hal itu tidak dapat dipandang sebagai kesuksesan sejati. Kelulusan mereka dengan mendapatkan ijazah dari Untidar, bukan jaminan kesuksesan pada masa yang akan datang.
Ia mengatakan keberkahan, ilmu pengetahuan dan keterampilan selama belajar di Untidar akan bergantung pada ketawadukan para alumnus.
Ia juga mengingatkan pentingnya mereka menghormati kedua orang tua dan para guru agar ilmu pengetahuan dan keterampilan menjadi berkah.
"Mereka itu tidak membutuhkan penghormatan dari saudara, tetapi saudara-saudaralah yang butuh menghormati saudara, supaya ilmu pengetahuan dan keterampilan menjadi berkah bagi saudara-saudara," katanya.