TANAMKAN MODERASI SEJAK DINI, KEMENAG KOTA MAGELANG LUNCURKAN “HARMONI”

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Magelang menggandeng SMA Negeri 3 Kota Magelang meluncurkan gerakan Harmoni (Harapan Moderasi Sejak Dini). Gerakan ini menjadi wujud komitmen Kemenag untuk mewujudkan moderasi beragama dan toleransi sejak dini.

Peluncuran dilakukan di Aula SMA Negeri 3 diikuti oleh civitas akademika SMA Negeri 3, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, Selasa (21/5/2024). Hadir sebagai salah satu narasumber Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz.

Kepala Kantor Kemenag Kota Magelang Soleh Mubin menyebutkan, Harmoni yang awalnya berbentuk kegiatan, saat ini telah menjadi aksi perubahan untuk mewujudkan moderasi dan toleransi beragama.

Moderasi sejak dini yang diusung ini tidak hanya dialog interaksi lintas agama didalamnya, tapi juga laboratorium pendidikan agama dan visit tempat ibadah yang dilakukan pelajar-pelajar SMA/SMK.

Pihaknya menghadirkan tokoh agama yang berkompeten sehingga peserta mendapatkan informasi tentang agama dari sumbernya langsung. Menurutnya, perkembangan digitalisasi, mengakibatkan informasi pendidikan agama yang diterima tidak dari sumbernya atau sanadnya.

"Informasi yang sanadnya tidak jelas, mereka ada yang memahaminya terlalu kuat maka akan jadi aliran keras. Ada yang memahami gampang-gampang maka melemahkan proses pemahaman agama. Dengan Harmoni ini Kota Magelang lurus garis tengah dengan pemahaman yang sama sehingga tujuan moderasi dan toleransi tercapai," paparnya.

Kepala SMA Negeri 3 Kota Magelang, Rohmat Chozin menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pemahaman yang tepat tentang moderasi beragama dan toleransi, sehingga terhindar dari radikalisme dan intoleransi.

"Harmoni, Harapan Moderasi Sejak Dini perlu kita tanamkan. Sebagai evaluasi dan refleksi pendidikan agama di sekolah yang kiranya mampu menumbuhkan pemahaman tentang kawasan dan wawasan keagamaan yang holistik," jelasnya.

Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengharapkan Kota Magelang menjadi rumah bersama semua agama. Harmoni menjadi penguat cita-cita tersebut. Toleransi yang tumbuh mewujudkan negara yang Gemah Ripah Loh Jinawi.

"Para pemimpin, birokrat, warga harus menjadi teladan sikap toleransi. Kota Magelang telah masuk menjadi Kota Toleransi peringkat ke-6 di Indonesia," imbuh Dokter Aziz.

Harmoni disebut Dokter Aziz sebagai inovasi yang bagus. Dia pun sepenuhnya mendukung dan diharapkan dapat bersinergi dengan Program Magelang Agamis (Progamis).