Belasan rupang atau patung dewa-dewi di kelenteng Liong Hok Bio, Kota Magelang mulai dibersihkan. Kegiatan Ini adalah kimsin yakni tradisi umum dalam kelenteng tersebut, dan tiap-tiap kelenteng lain, yang dilakukan sepekan jelang Imlek.
Satu demi satu rupang diturunkan dari altar oleh para pengurus kelenteng Liong Hok Bio. Tercatat 13 rupang lantas dibersihkan dengan menggunakan kuas. Setelah debu dianggap lenyap, rupang-rupang itu dikembalikan lagi ke tempat semula.
Ketua Yayasan Tri Bhakti, Paul Candra Wesi Aji mengatakan, kegiatan Imlek mesti didahului kimsin. Pasalnya, menurut kepercayaan umat Konghucu, sepekan jelang Imlek dewa-dewi naik ke kayangan.
Rupang-rupang itu dibersihkan dalam ketiadaan ruh. Ruh mereka akan kembali patung masing-masing begitu Imlek tiba.
"Membersihkan (rupang) tidak sembarangan, sewaktu-waktu nggak bisa. Ini tepatnya pas dewa naik (ke kayangan), kami bersihkan," ujar Candra saat ditemui di Kelenteng Liong Hok Bio, Rabu (26/1).
Adapun saat prosesi ibadat jelang maupun pasca Imlek, Candra menyebut, akan diterapkan pembatasan umat. Maksimal 100 orang yang boleh masuk di kelenteng.
"Biasanya (jemaat) datangnya pagi atau siang, (saat) belum ada acara, secara pribadi-pribadi," sambungnya.
Dia pun berharap, dengan simbol tahun baru Imlek berupa macan emas, perekonomian berjalan lancar dan pandemi Covid-19 berakhir.