KOTA MAGELANG MASUK PENILAIAN TAHAP II PENGHARGAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2024

Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang masuk tahap II penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2024. Penilaian ini menjadi bagian dari penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) secara nasional bagi daerah yang memiliki capaian pembangunan terbaik.

Pada penilaian tahap II, Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz beserta seluruh kepada OPD, khususnya Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang, melakukan paparan daN wawancara di hadapan tim penilai dari Kementerian PPN/Bappenas di Aula Pangripta Bapperida Kota Magelang, Rabu (21/3/2024).

Dokter Aziz menjelaskan, munculnya program atau kebijakan Pemkot Magelang dimulai sejak perencanaan, anggaran, penyelenggaraan sampai evaluasinya. Masyarakat juga dilibatkan langsung dalam pembangunan daerah melalui program Pemberdayaan Maju, Sehat dan Bahagia (Rodanya Mas Bagia).
 
"Pemkot Magelang punya program yang betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat merasakan kalau programnya emang tenan (sungguh-sungguh)," kata Dokter Aziz.

Wakil Wali Kota Magelang, KH. M. Mansyur, yang juga hadir pada penilaian itu, menyampaikan rasa syukur karena PPD Kota Magelang mendapat pengakuan terbaik di tingkat Provinsi Jawa Tengah, sehingga mewakili Jawa Tengah ke PPD tingkat nasional tahun 2024.

"Hari ini kami presentasi dan diwawancara oleh tim penilai, dan ada kunjungan lapangan sehingga diharapkan hasilnya lebih objektif. Mudah-mudahan, PPD tahun 2024 jatuh di Kota Magelang," imbuhnya.

Kepala Bapperida Kota Magelang Handini Rahayu memaparkan, catatan yang dipedomani oleh Pemkot Magelang untuk menentukan arah dan kebijakan pembangunan adalah RPJMD 2021-2026.

Dalam kerangka kebijakan pembangunan daerah, Kota Magelang diajak Maju, Sehat dan Bahagia. Program unggulan yang digaungkan ada 9 yaitu Progamis, Jawani, Jemput Sakit Antara Sehat, Balai Pelajar, Ngopi Bareng Pak Wali, Magesty, Magelang Keren, Magelang Cantik, dan Rodanya Mas Bagia.

Isu strategis yang menjadi fokus pembangunan daerah Kota Magelang meliputi Kemiskinan, Kualitas SDM, Reformasi Birokrasi, Sarana Prasarana Perkotaan Berkelanjutan, Kualitas Lingkungan Hidup, Ketahanan Daerah dan Daya Saing Ekonomi.

Handini menambahkan, Kota Magelang telah meraih banyak pencapaian sesuai capaian indikator makro daerah, diantaranya keberhasilan pengendalian garis kemiskinan meningkat 4,8 persen dari Rp.575.130 menjadi Rp.602.794.

"Garis Kemiskinan sedikit tertahan, berada di urutan ke-3 tertinggi, sedikit di bawah Kota Tegal," katanya.

Beberapa penghargaan juga diperoleh baik tingkat nasional maupun provinsi Jawa Tengah (capaian indikator pelayanan publik).

Satu lagi inovasi Kota Magelang melalui Bapperida adalah keberadaan Penanggulangan Kemiskinan secara Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat Kota Magelang (Pusat Teras Kota). Ada 23 Inovasi OPD dalam Akselerasi 3569 sebagai bagian dari integrasi holistik Pusat Teras Kota untuk pengentasan kemiskinan berbasis stakeholder.

"3569 adalah Tiga Inovasi Dimensi Pendidikan, Lima Kesehatan, Enam Ekonomi dan Sembilan Infrastruktur," imbuh Handiri.

Salah satu anggota tim penilai dari Kementerian PPN/Bappenas, Wignyo Adiyoso menjelaskan, penilaian tahap II Wawancara dan Verifikasi bertujuan untuk memperoleh informasi dan konfirmasi dari stakeholder perencanaan (Bapperida/OPD) dan stakeholder non pemerintahan terkait dengan pencapaian pembangunan, kualitas dan proses penyusunan perencanaan dan inovasi daerah.