Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengajak seluruh umat beragama di Kota Magelang untuk menjunjung tinggi kemanusiaan dan toleransi tanpa memandang suku, agama maupun golongan tertentu. Dia pun mengapresiasi rumah-rumah ibadah yang sudah kerap melakukan kegiatan sosial untuk masyarakat di sekitarnya.
Hal itu disampaikan Dokter Aziz pada forum Penguatan Kampung Religi yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Magelang di Pendopo Pengabdian, Selasa (17/10/2023).
"Saya apresiasi kepada rumah ibadah, Klenteng Liong Hok Bio, yang membagikan 1.000 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu. Itu lah yang saya harapkan. Ini inovasi. Seperti istilah, kalau kamu banyak memberi nanti akan banyak mendapat, sebaliknya kalau banyak mengambil nanti akan banyak kehilangan," ucapnya.
Aksi tersebut dapat menjadi contoh bagi rumah ibadah lainnya untuk melakukan inovasi serupa. Kegiatan-kegiatan peringatan agama di tempat ibadah seyogyanya dibarengi dengan aksi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Hal tersebut turut andil dalam pengentasan kemiskinan di Kota Magelang.
"Saya ingin masyarakat Kota Magelang itu guyup rukun, saling memberi. Sudah ada Masjid yang mengadakan program jimpitan warga, dengan beras maupun uang Rp 1.000 per minggu" imbuhnya.
Dokter Aziz menambahkan, masyarakat yang toleran merupakan salah satu tujuan dari Program Magelang Agamis (Progamis). Inovasi ataupun kegiatan di dalamnya harus selalu tersambung dengan program unggulan Kota Magelang lainnya seperti dengan Program Rodanya Mas Bagya.
Sementara itu, Wakil Ketua FKUB Kota Magelang Willy Sujarwi menjelaskan, kolaborasi harus terus digalakkan untuk meningkatkan kualitas moderasi dan toleransi yang sudah baik di Kota Magelang. Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan Kota Magelang yang rukun, sejuk, menjelang sampai selesai Pemilu 2024.
"FKUB tidak bisa bekerja sendiri, namun harus melibatkan semua pihak. Kita bersama menjadikan Kota Magelang yang sejuk, damai, nyaman dan tenang sebagai tempat tinggal," katanya.
Sebagai informasi, Penguatan Kampung Religi diikuti oleh perwakilan 108 kampung religi di seluruh Kota Magelang, mahasiswa, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Tujuan forum ini adalah untuk meningkatkan masyarakat yang religius, beradab, toleran serta meningkatkan peran rumah ibadah di wilayah ini.