BAWASLU KOTA MAGELANG GELAR SOSIALISASI PENGAWAS PARTISIPATIF BERSAMA 31 KOMUNITAS

Badan Pengawas Pemilihan Umum (BawasluKota Magelang mengadakan sosialisasi pengawas partisipatif dengan tema ‘Komunitas Bergerak Mengawasi’, dengan mengundang 31 komunitas, di hotel Atria Magelang, Rabu (17/5).

Ketua Bawaslu Kota Magelang, Endang Sri Rahayu mengatakan, kegiatan sosialisasi pengawas partisipatif sendiri sudah beberapa kali diadakan sebagai salah satu upaya untuk mencegah potensi pelanggaran di Pemilu 2024.

“Hari ini kami sengaja mengundang komunitas yang sebagian besar belum pernah kita undang.

Karena sebelumnya yang diundang itu tokoh masyarakat, agama, hingga tokoh perempuan.

Kami berharap komunitas yang hadir di sini dapat memberikan feedback dengan mengundang kita di kegiatan lainnya,” ucapnya di sela-sela kegiatan.

Terdapat sebanyak 31 komunitas yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat di Kota Magelang, mulai dari pegiat sosial, komunitas sepeda, hingga komunitas kota tua yang menghadiri kegiatan ini.

Untuk pengisi materi terdiri dari dosen hukum Universitas Tidar, Sholihul Hakim, kemudian Kepala Badan Kesbangpol Kota Magelang, Agus Satiyo Hariyadi, serta Satrio Edi Darmawan yang merupakan anggota Bawaslu Kota Magelang.

“Salah satu persoalan yang dibahas tadi adalah politik uang yang menjadi masalah pengawas.

Untuk mencegahnya, masyarakat dapat melaporkan kegiatan sekecil apapun dari partai politik atau peserta pemilu.

Karena kadang ada kegiatan yang kita tidak tahu, jadi pentingnya partisipan masyarakat ini yang harus dilakukan melalui edukasi,” ujarnya.

Endang menghimbau kepada masyarakat, untuk melakukan partisipasi bukan hanya pada saat pemungutan suara, tapi bisa mengawal di setiap tahapan, serta mengawal pihak penyelenggara.

“Misal tahapan data pemilih, mereka bisa melaporkan kalau datanya belum tercantum.

Terus saat ini tahapan pencalonan, nanti kalau sudah diumumkan daftar calon sementara apakah terdapat 2 syarat yang tidak diperbolehkan terkait pencalonan seperti bandar narkoba dan seksual anak.

Pemilu Demokrasi itu berintegritas, transparan jadi bukan hanya pengawasan pada pesertanya, tapi juga penyelenggaranya perlu diawasi,” terangnya.

Dia berharap, dengan mengundang masyarakat dari berbagai komunitas dapat membuat mereka bisa menyebarkan informasi penting terkait partisipasi masyarakat di lingkungan terdekat.

“Semakin banyak komunitas yang kita undang, saya berharap dapat membuat masyarakat lebih banyak tahu terkait informasi sosialisasi ini,” tutupnya.