BBPOM BERI PENDAMPINGAN KEAMANAN PANGAN KOTA MAGELANG

Kota Magelang menjadi salah satu daerah yang dipilih Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang, untuk giat pembinaan keamanan di bidang pangan. Tujuan pendampingan ini adalah menciptakan kesadaran masing-masing individu masyarakat Kota Magelang tentang keamanan pangan.

Kepala BBPOM di Semarang, Sandra MP Lithin mengatakan, sebelum melakukan intervensi dia dan rombongan menyempatkan audiensi dengan Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz di Pendopo Pengabdian, Rumah Jabatan Walikota, Selasa,(14/2/2023).

Ia mengungkapkan alasan memilih kota seluas 18,53 kilometer persegi serta berpenduduk kurang dari 130 ribu jiwa ini, karena organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Magelang maupun stakeholders lainnya senantiasa bersikap responsif.

“Alasan lain karena kami melihat bahwa Kota Magelang ini perkembangan dan kemajuan masyarakatnya sangat pesat. Kemudian daerah ini juga sudah menjadi destinasi wisata sehingga kami melihat potensi kerawanan keamanan pangan itu semakin besar,” kata Sandra.

Ia menjelaskan, intervensi BBPOM ini merupakan gerakan pemberdayaan masyarakat yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Keamanan Pangan sampai dengan tingkat individu. Menurutnya, dengan keamanan pangan yang kuat maka secara tidak langsung akan meningkatkan ekonomi di daerah itu.

“Artinya kalau produk-produk yang dijual baik di pasar tradisional, UMKM pangan dan lain sebagainya sudah memenuhi ketentuan dan mendapatkan pengakuan legalitas maupun izin edar maka akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap suatu produk tersebut,” ujarnya.

Sandra menambahkan, ada tiga sektor yang nantinya akan mendapatkan pendampingan dari BBPOM di Semarang. Ketiga sektor tersebut meliputi 32 sekolah dari SD hingga SMA, kemudian satu kelurahan, dan satu unit pasar tradisional di Kota Magelang.

“Pasar tradisional jadi atensi kami karena sumber pangan masyarakat berasal dari sana. Tujuannya adalah mengubah mindset dan meningkatkan pemahaman keamanan pangan sampai dengan tingkat individu,” tandasnya.

Sementara itu, Wali kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz pun menyambut baik rencana BBPOM memberikan pendampingan di wilayahnya. Menurutnya, untuk menciptakan daerah yang maju, maka diperlukan penilaian dari luar sektor, termasuk salah satunya dari BBPOM.

“Saya rasa ini sangat membantu sekali. Itu anugerah yang diberikan untuk Kota Magelang karena memang kita sangat membutuhkan pendampingan ini,” ucapnya.

Lewat pengawasan pangan BBPOM, dr. Aziz yakin akan membuat gerakan serentak masing-masing individu di Kota Magelang sehingga lebih memperhatikan lagi tentang kualitas pangan.

“Kita memang sekarang harus sengkuyung bareng-bareng sehingga Kota Magelang bebas dari makanan berbahaya. Saya sangat mendukung dalam rangka keamanan pangan di wilayah kita,” tandasnya.

Pihaknya juga meminta, intervensi yang dilakukan BBPOM menitikberatkan kawasan atau lingkungan yang memang masih butuh perhatian karena minim kesadaran terkait keamanan pangan. Termasuk di sekolah-sekolah, kata dia, seharusnya diwujudkan untuk sekolah yang kurang mampu menerapkan pangan yang berkualitas.

“Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholders terkait saya harapkan bisa membantu BBPOM dalam menjalankan tugasnya di Kota Magelang. Jangan dipilih sekolah atau kelurahan yang bagus-bagus. Tolong kita terbuka saja, kita bantu BBPOM agar memberikan pendampingan di lingkungan yang memang membutuhkan, maka nanti yang sudah bagus akan mengikuti,” ungkapnya.