Seiring terjadinya penambahan kasus Covid-19 di Kota Magelang, Sejumlah warga yang terkonfirmasi positif dan tanpa gejala diminta untuk melakukan isolasi mandiri dirumah selama 14 hari.
Untuk memaksimalkan mereka yang menjalani isolasi mandiri, Pemkot Magelang melalui Dinas Sosial (Dinsos) akan kembali menyalurkan bantuan paket sembako.
”Kita sudah siapkan anggaran dari bantuan tak terduga (BTT). Bantuan berwujud permakanan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah,” kata Kepala Dinsos Kota Magelang, Bambang Nuryanto, saat dihubungi, Senin (14/2).
Setiap jiwa yang mendapatkan bantuan akan menerima 5 kg beras, 5 mi instan, kecap, minyak 1 liter, telur 1 kg. Bantuan dikirim melalui petugas Dinsos kepada Satgas Jogo Tonggo tingkat RW.
”Secara teori sudah kami siapkan. Tapi pelaksanaannya tinggal menunggu juknis dan keputusan Bapak Walikota (Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz),” jelasnya.
Ia pun mengajak masyarakat dan Satgas Jogo Tonggo proaktif melaporkan bila ada keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Dengan begitu, Dinsos tak sulit mendistribusikan bantuan.
”Secara teknis pembagian akan dilakukan oleh Kelurahan dan Satgas Jogo Tonggo masing-masing dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Biasanya bantuan diletakkan di depan rumah, kemudian yang bersangkutan mengambil paketnya tersebut,” jelas Bambang.
Dia berharap, bantuan paket sembako ini bisa memaksimalkan warga yang masih menjalani isoman sehingga tidak perlu beraktivitas di luar rumah.
”Bantuan juga mengurangi tingkat stress masyarakat yang sedang isoman, sehingga pemulihannya bisa lebih cepat. Itu harapan kami,” tandasnya.
Bambang mengatakan bahwa selain membagikan bantuan, pihaknya juga aktif mengedukasi masyarakat supaya tetap mematuhi protokol kesehatan 5M dan mengikuti vaksinasi, demi menekan angka kasus Covid-19 di Kota Magelang.
”Secara mobile kami sampaikan kepada masyarakat untuk tetap menjalankan segala aktivitas dengan protokol kesehatan secara ketat. Kemudian vaksinasi, karena usaha ini menjadi upaya mengurangi risiko gejala parah Covid-19,” pungkasnya.