PENGURUS MUKI DIKUKUHKAN, DOKTER AZIZ AJAK UMAT KRISTEN SOLID

Pengurus Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) masa bhakti 2021-2026 resmi dikukuhkan Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz di Pendopo Pengabdian rumjab Wali Kota Magelang, Rabu (12/7/2023).

Setelah pengukuhan ini, Dokter Aziz berharap, umat Kristen semakin solid dan kompak sehingga bisa membantu umat Kristen dan umat agama lainnya. Termasuk berkontribusi dalam pembangunan Kota Magelang di berbagai bidang.

"Harapannya umat Kristen semakin solid dan kompak sehingga bisa membantu umatnya sendiri dan umat yang lain," katanya.

Termasuk dalam masalah politis, lanjutnya, umat Kristen harus kompak menentukan siapa yang akan mewakili mereka, lewat partai-partai yang ada. Sebab menurutnya, politik adalah saluran untuk mengawal anggaran-anggaran atau hibah dari pemerintah.

Pada kesempatan itu, Dokter Aziz menyatakan, pengukuhan pengurus MUKI menjadi wujud komitmen Pemkot Magelang memberikan ruang bagi semua agama yang diakui pemerintah.

"Kita ingin Kota Magelang ini menjadi rumah bersama. Maka pendopo ini kita pakai tidak hanya satu agama, tapi semua agama yang diakui pemerintah, kita akomodir, termasuk komponen masyarakat, sesuai dengan peran dan fungsi pemerintah," ungkapnya.

Hal ini juga sejalan dengan komitmen Pemkot Magelang untuk memupuk toleransi antarumat beragama masyarakat yang sudah berjalan secara alami di Kota Magelang.

Ketua DPD MUKI Kota Magelang, Pendeta Suyono menerangkan, jumlah pengurus yang dikukuhkan berjumlah 20 orang.

MUKI ingin terlibat dan menjadi mitra pemerintah mewujudkan Kota Magelang yang maju. Tugas MUKI adalah berhubungan dengan konteks umat Kristen, di antaranya dalam peningkatan ekonomi, kesejahteraan, politik dan hukum.

"Yang akan kita kerjakan itu, konteksnya umat. Kita jadi mitra pemerintah, menjadi jembatan umat yang selama ini mungkin sulit. Tugas kita berurusan dengan umat," imbuh Suyono.

Ke depan, MUKI akan berkerjasama dengan organisasi masyarakat (ormas) di luar agama Kristen untuk mewujudkan masyarakat yang bertoleransi. Misalnya kerjasama dengan NU dan Muhammadiyah dan ormas lainnya.

"Kami akan kerja sama dengan ormas di luar kristen, salah satunya dengan mengadakan kegiatan dengan NU dan Muhammadiyah untuk mewujudkan toleransi itu. Hal itu penting karena jadi jembatan agar Kota Magelang lebih maju. Kalau kerja sama dengan ormas lain toleransi bisa terwujud," imbuhnya.