Hari ini (11/9/2020) diperingati sebagai Hari Radio Nasional yang ke-75. Radio dalam perjalanannya mampu memberikan kontribusi sejak zaman pra-kemerdekaan hingga hari ini . Asep Cuwantoro wakil ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah saat dihubungi melalui telewicara oleh LPPL 103.5 Radio Magelang FM menyampaikan pesan ajakan KPID berkaitan dengan Hari Radio Nasioanal.
“Hari Radio Nasional dapat dijadikan sebagai momentum, merefresh kembali semangat, juga upaya pengembangan radio ke depan untuk bisa berkompetisi dengan media yang lain” ujarnya. Seiring perkembangan teknologi komunikasi, maka persaingan dunia media tidak lagi sama. Ada tantangan dengan media baru yaitu media sosial, media internet dan media digital yang di masa ini sangat digandrungi masyarakat . Asep berharap, insan radio mau melakukan terobosan dan inovasi untuk mendekati publik atau netizen, agar radio masih tetap didengar oleh masyarakat .
Asep mengapresiasi bahwa sejauh ini radio-radio di Jawa Tengah sudah sesuai yang diinginkan KPID. Ia mengajak untuk mengampanyekan "Ayo Dengarkan Radio” karena masyarakat itu percaya dengan apa yang disiarkan oleh radio . "Sementara kepercayaan itu sangat langka di tengah maraknya hoax ataupun fake news, sehingga dibutuhkan media yang dipecaya" imbuhnya.
Berkaitan dengan Pilkada serentak, KPID menghimbau agar radio mengambil peran karena radio adalah salah satu pilar demokrasi, ada unsur persnya dan unsur infomasinya.
Pengelola radio harus menerapkan dua filosofi, pertama, memahami apa yang diinginkan oleh publik dan kedua, melayani keinginannya publik sehingga masyarakat akan merasakan manfaat dari radio. Asep menyarankan untuk melakukan pendekatan proximity, yakni kedekatan dengan emosi masyarakat sekitar.
Potensi lokal bisa dilakukan untuk melayani keinginannya publik selama itu tidak melanggar regulasi perundang-undangan penyiaran P3SPS etika pariwara. (Diskominsta)