KOTA MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang optimistis bisa mencapai target sebagai wilayah bebas buang air besar (BAB) sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) di awal tahun 2022. Saat ini, ada 2 persen masyarakat yang masih ODF di wilayah ini.
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz yakin bisa mencapai nol persen ODF hingga tahun 2021 ini. Sepanjang ada komitmen kuat dari masyarakat dan pemangku kepentingan.
“Kota Magelang ini kan kecil. Seharusnya adanya bantuan pendampingan yang sudah enam tahun dari IUWASH PLUS ini bisa lebih cepat. Turun level dari 4 ke 1 PPKM saja kita bisa, masak menurunkan 2 persen menjadi nol persen ODF tidak bisa. Saya sangat optimis kita bisa mewujudkannya di sisa waktu tahun 2021 ini,” kata Dokter Aziz, di sela Dialog Interaktif dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2021 di Hotel Puri Asri, Magelang, Selasa (9/11/2021).
Ketua Forum WASH Kota Magelang Handini Rahayu menjelaskan, peran masyarakat dalam mewujudkan sanitasi bersih tanpa BAB sembarangan, cukup tinggi. Hal itu terlihat dari peran aktifnya Tindakan Sadar Bersanitasi Air Minum (Tembang Tidar) yang telah terbentuk di 17 kelurahan.
“Awalnya kami merintis di 5 kelurahan, namun sekarang sudah 17 kelurahan atau 100 persen punya Tembang Tidar. Tugas mereka adalah mencapai indikator pilar STBM sehingga terwujud secara umum di Kota Magelang,” kata Handini yang juga Kepala Bappeda Kota Magelang itu.
Kepala Bidang Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr Wahyu Setyaningsih mengatakan, untuk mewujudkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) membutuhkan lima pilar yang menjadi tanggung jawab bersama.
Kelima indikator itu antara lain, stop BAB sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan dan kelayakan air minum, pengamanan sampah rumah tangga, dan penanganan sampah cair rumah tangga.
“ODF di Kota Magelang belum mampu mewujudkan menjadi zero atau nol. Masih ada beberapa. Targetnya awal 2022 paling lambat bisa 0 persen karena ODF ini menjadi pilar pertama STBM,” katanya.
Melihat Kota Magelang yang wilayahnya relatif kecil dan jumlah penduduk kurang dari 130.000 jiwa, Wahyu menilai bahwa tugas pemerintah daerah tidak sulit mewujudkan STBM.
------------------------------------------------------------------------
Sumber: Siaran Pers Prokompim Kota Magelang