KIRAB GUNUNGAN SEMARAKAN NYADRAN KYAI SELO BRANTI DI MAGELANG

Warga Kampung Karang Kidul menggelar rangkaian Nyadran Kyai Selo Branti, yang dipercaya merupakan seorang pejuang dan prajurit dari Pangeran Diponegoro, Sabtu (4/3).

Kegiatan dimulai di pagi hari dengan doa bersama di makam Kyai Selo Branti, dilanjutkan dengan kirab budaya dan grebeg gunungan di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Tidar Selatan.

Ketua panitia Nyadran Kampung Karang Kidul, Yulius Riyadi (50) mengatakan, kegiatan Nyadran telah rutin dilakukan setiap tahunnya. Melalui kegiatan ini juga menampilkan beragam kesenian lokal.

“2 tahun belakangan kita juga mengundang kesenian daerah, begitu juga dengan grebeg gunungan.

Setelah grebeg gunungan ada penampilan Tari Topeng Ireng dari daerah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang,” ujarnya.

Terdapat 3 gunungan yang dibawa oleh warga Kampung Karang Kidul RW 5 hingga 7.

Setiap gunungan dikawal oleh pemangku wilayah masing-masing, dengan sejumlah 8 orang yang menggotong secara bergantian.

“Gunungan ini memiliki makna sebagai rasa ungkapan syukur kita.

Wujud melingkar di bawah memiliki harapan persatuan yang kuat dan melingkar.

Sedangkan bentuk mengerucut di atas, bermakna masyarakat Karang Kidul adalah orang yang beriman berdasarkan kepercayaan masing-masing,” ucapnya saat menjelaskan arti dari gunungan yang dibawa dalam kirab.

Selain untuk menyampaikan ungkapan syukur, kegiatan ini juga dapat memberikan hiburan kepada masyarakat, melestarikan budaya lokal, serta menghidupkan UMKM sekitar terutama Kampung Karang Kidul.

“Kita juga punya Forum Komunikasi Karang Kidul Bersatu dari RW 5-7 yang saling bersinergi untuk persatuan.

Harapannya dengan kegiatan ini, usaha kecil masyarakat Karang Kidul, Paten Gunung, Kliwonan, dan Malangan bisa berkembang.

Kita juga ingin melestarikan budaya lokal yang ada di Karang Kidul dan sekitarnya,” jelasnya.

Terdapat pula pertunjukan wayang dari dalang cilik Ki Putra Pusaka dan Ki Triono Lebdo Carito di malam hari.

Dalam pentas wayang tersebut, juga menampilkan debut pertama Sanggar Seni Selo Branti, yang dirintis oleh masyarakat Kampung Karang Kidul.