Ratusan Mobil Kuno Meriahkan PPMKI Jateng Tour 2025

Rally mobil kuno kembali digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang bekerja sama dengan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI). 

Agenda tahunan bertajuk PPMKI Jateng Tour Tahun 2025 ini merupakan agenda tahunan untuk memeriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang yang jatuh setiap 11 April.

Tahun ini diikuti oleh sebanyak 200 mobil kuno dari berbagai kelas, mulai dari mobil kuno, retro hingga mobil baru. Mereka mewakili semangat komunitas mobil kuno dari berbagai penjuru Indonesia.

Wali Kota Magelang Damar Prasteyono secara resmi membuka (flag off) PPMKI Jateng Tour 2025 yang dimulai (start) di Alun-alun Kota Magelang, Sabtu (3/5/2025). 

Menurut Damar, kegiatan ini lebih dari sekadar ajang otomotif, tapi merupakan ruang silaturahmi lintas daerah dan lintas generasi, yang sarat nilai rekreatif, edukatif, sekaligus historis.

"Saya melihat, ini bukan hanya parade kendaraan, tetapi parade warisan budaya otomotif yang dijaga dengan cinta dan ketelatenan," katanya.

Dikatakan kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan destinasi wisata unggulan, sekaligus menggerakkan perekonomian, khususnya sektor penginapan, UMKM, dan kuliner Kota Magelang.

Rally dibagi menjadi dua etape. Etape pertama digelar Sabtu, 3 Mei 2025, dengan rute Magelang–Temanggung–Magelang. Etape kedua pada Minggu, 4 Mei 2025, dimulai dari komplek Sidotopo dan berakhir di Pendopo Pengabdian Kota Magelang.

Pembina PPMKI Jawa Tengah, Jhony Pramudito mengungkapkan, peserta datang dari berbagai provinsi, mulai dari Jawa Timur, Bali, DIY, Jawa Tengah, DKI Jakarta, hingga Jawa Barat. 

“Kami batasi hanya 200 mobil saja, padahal yang berminat lebih banyak. Tahun ini merupakan event ke-27, menjadi istimewa karena bertepatan 200 tahun Perang Diponegoro," jelas Jhony.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang, Sarwo Imam Santoso, menjelaskan kegiatan ini bertujuan memberikan hiburan bagi masyarakat dan sekaligus menjadi ajang promosi wisata.

“Yang paling penting adalah memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, dan juga menjadi sarana kerja sama pariwisata kawasan Gelang Manggung (Magelang-Temanggung),” terang Imam.