Yayasan BUMN Untuk Indonesia menyalurkan bantuan alat-alat kesehatan (alkes) berupa 1 unit ventilator dan 3 unit oxygen concentrator kepada RSUD Budi Rahayu Kota Magelang.
Alkes tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan BUMN Untuk Indonesia Harjawan Balaningrath kepada Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz di Pendopo Pengabdian, kompleks rumjab Wali Kota Magelang, Selasa (1/8/2023). Kegiatan ini juga dihadiri oleh segenap civitas hospitalia RSUD Budi Rahayu Kota Magelang.
Dokter Aziz menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan BUMN Untuk Indonesia atas bantuan alkes kepada rumah sakit tipe C tersebut. Dengan bantuan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Dengan tambahan bantuan ini masyarakat Kota Magelang semakin terlayani dengan baik. Fasilitas-fasilitas kesehatan akan terus dilengkapi, baik di rumah sakit tipe C maupun yang tipe D. Sehingga Kota Magelang juga jadi solusi untuk warga sekitarnya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) rumah sakit. Sebab, mengoperasikan alkes juga membutuhkan skill tertentu.
"Selain fasilitas yang harus kita lengkapi, juga dokter dan perawatnya harus bisa mengoperasikan. Kita punya alat tapi kalau tidak ada yang bisa mengoperasikan, kan percuma. Harapannya tahun 2024 fasilitas rumah sakit kita lengkap," papar Dokter Aziz.
Ketua Yayasan BUMN Untuk Indonesia Harjawan Balaningrath menjelaskan, alkes berupa ventilator dan oxygen concentrator tersebut merupakan sisa bantuan dari Amerika dan Cina yang diberikan pada masa pandemi Covid-19 lalu.
Dijelaskan bahwa sejak pandemi, Yayasan BUMN Untuk Indonesia berupaya mencari bantuan asing untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Selama masa Covid-19, kami jadi kendaraan bagaimana mendapat bantuan asing. Pertama kali, kami mendapatkan Avigan (Favipirafir) yang katanya obat Covid-19. Obat itu produk China yang dikembangkan oleh Fujifilm Jepang. Saat itu kami peroleh untuk pengobatan salah satu menteri yang terinfeksi Covid-19 dan saat ini selamat," papar Harjawan.
Selain itu, Yayasan BUMN Untuk Indonesia juga merupakan pengelola Wisma Atlet yang saat itu digunakan untuk mengisolasi dan merawat pasien-pasien Covid-19. Yayasan tersebut mengoperasikan mulai dari katering, laundry, biaya relawan, biaya tenaga kesehatan (nakes) dan sebagainya.
"Kami akan terus membantu, kawan-kawan kami yang membutuhkan alkes yang tersisa," tandasnya.