Kota Magelang – Setelah berproses selama lebih dari satu bulan, akhirnya Objek Wisata Taman Kyai Langgeng (TKL) Kota Magelang dinyatakan lulus dari verifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Objek wisata milik Pemkot Magelang ini pun mengantongi sertifikat CHSE.
Direktur Utama TKL Kota Magelang, Arif Taat Ujiyanto mengatakan, selama satu hari Rabu (29/9) lalu pihaknya kedatangan 2 orang auditor CHSE.
Auditor ini melakukan cek administrasi hingga melihat langsung kondisi di lapangan.
“Auditor datang langsung ini dalam rangka verifikasi akhir, karena sebelumnya kami sudah melakukan proses selama lebih dari satu bulan."
"Kedatangan mereka ini menentukan kita bisa mendapatkan sertifikat CHSE atau tidak,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (30/9) sebagaimana dikutip dari suaramerdeka.com.
Dia menuturkan, setelah seharian verifikasi oleh auditor akhirnya TKL dinyatakan lulus dan berhak atas sertifikat CHSE.
Meski sudah mengantongi hasil verifikasi ini, pihaknya tidak serta langsung membuka wisata untuk umum.
“Kalau sesuai dengan aturan, kita menunggu PPKM level 2 baru bisa buka untuk umum. Kalau masih di level 3 baru sebatas simulasi. Maka, kita menunggu arahan saja dari Pemkot. Bila diperlukan kita buka untuk siap, kami siap melaksanakan,” katanya.
Arif menilai, adanya sertifikat CHSE ini menunjukan kesiapan TKL saat menyambut para wisatawan yang berwisata di masa pandemi.
Ia pun sepakat ketika anak-anak sekolah diajak ke TKL dalam rangka belajar atau aktivitas di luar ruangan.
“Bagus sekali untuk pembelajaran anak-anak. Kegiatannya di luar ruangan dan bisa membuat anak-anak sehat, karena lingkungan di TKL masih sangat asri."
"Tentu kita akan menyiapkan segala sesuatunya agar anak-anak nyaman berkegiatan di TKL,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Magelang belum membuka untuk umum destinasi wisata TKL dan Kebun Raya Gunung Raya.
Selain karena Kota Magelang masih di PPKM level 3, kedua objek wisata ini juga belum mengantongi sertifikat CHSE.
“Tempat wisata dan pendidikan/sekolah masih sebatas uji coba. Sekaligus bentuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan sadar wisata,” ucap Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono.
Menurutnya, animo masyarakat untuk mengunjungi objek wisata diperkirakan bakal melonjak jika kondisi Covid-19 betul-betul terkendali.
Maka, ia pun mewaspadai lonjakan itu serta mengantisipasinya dengan melakukan simulasi.
“Simulasi ini untuk menentukan kesiapan kita menerima kunjungan wisatawan, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai terjadi klaster wisata jika nanti dibuka untuk umum kita tidak bisa menerapkan prokes ketat,” paparnya.